Rabu, 23 Juli 2008

TAKENGON Photo Gallery


Muara danau Lut Tawar


Salah satu sisi danau Lut Tawar


Wisata air Pantai Menye


Landscape Pantai Menye


Kedai kopi Aceh


Miso, makanan khas Takengon


Suasana malam Kota Takengon


Penjual ikan dipasar bawah
Kota Takengon

Senin, 21 Juli 2008

TAKENGON: "Negeri di Atas Awan" (2)

Kondisi suhu yang sangat dingin didataran tinggi Tanoh Gayo memaksa masyarakat pendatang untuk beradaptasi dengan cuaca. Sejauh mata memandang, ketika pagi hari masyarakat Gayo selalu memakai sarung yang dililitkan ditubuh mereka untuk melindungi tubuh dari cuaca yang sangat dingin. Suhu yang dingin tak berhenti hanya di pagi hari, bahkan sampai siang hari udara yang sejuk dan dingin masih sangat terasa.

dipaksa untuk melaku Inilah yang kemudian menyebabkan alat transportasikan "evolusi". Nggak mungkin rasanya kalo becak motor yang ada disana harus disamakan bentuknya seperti becak motor di Banda Aceh ato di Medan (Horas Bah!!!). Apalagi kalo dibuat seperti becak di Jogja ato Solo, pasti para penumpang becak akan Masuk Angin.

Kondisi jalan yang juga banyak tanjakan dan kelokan, yang membuat becak harus menggunakan motor jika tidak sudah bisa dipastikan profesi tersebut tidak akan diminati. Jumlah becak di Takengon bisa dikatakan sebuah kelompok mayoritas karena jumlahnya yang sangat buanyak.

Tak perlu takut dan ragu untuk menggunakan becak motor jika anda ingin berkeliling kota Takengon, jauh dekat rata-rata hanya 3000 IDR ini untuk harga setahun yang lalu (2007) sebelum kenaikan harga BBM Juni `08.

Selamat mencoba....
(bersambung)

TAKENGON: "Negeri di Atas Awan"


Negeri ini memiliki julukan sebagai Kota Dingin karena terletak di dataran tinggi tanoh Gayo tepatnya ditengah propinsi Aceh (kabupaten Aceh Tengah). Kontur geografis Takengon bisa digambarkan seperti sebuah "mangkuk" karena kota ini berada ditengah dan dikelilingi bukit-bukit sehingga cuaca disana sangat dingin seperti dipegunungan.

Kota ini memiliki keindahan alam dan keragaman budaya
masyarakatnya. Pola hidup masyarakatnya yang berbeda pada umumnya penduduk Aceh yang hidup di pesisir membuat kota ini memiliki taste yang lain dengan kota lain yang belum banyak diketahui masyarakat umum. Tata letaknya yang terpencil membuat kota ini memiliki kendala untuk berkembang.

Perjalanan yang mengesankan, akan ada cerita yang lain tentang kota dingin Takengon. Masyarakat, budaya, bahasa, tempat bersejarah, dan banyak lagi...... (bersambung).

Minggu, 13 Juli 2008

Penumpang KA: Tiket Online Kereta Api Mulai Bulan Juli


Berbahagialah para pecinta dan pengguna ICT di Yogyakarta, karena mulai Juli mendatang, pemesanan tiket kereta api di Yogyakarta bisa dilayani di sejumlah agen secara online. Seperti yang sudah terjadi di Jakarta, tentunya hal ini akan menghemat waktu para pengguna jasa kereta api, karena bisa melakukan tiket cukup dari komputer di rumah.

Model penjualan tiket lewat agen sebenarnya sudah lama diterapkan di Yogyakarta. Namun sempat dihentikan tahun 2000 lalu karena banyak praktik percaloan. Pada model penjualan tiket KA, para agen tadi diberi jatah sejumlah lembar tiket.

Dengan konsep online, PT KA menerapkan sistem deposit ke agen. Agen tinggal menyimpan uang ke PT KA . Setiap tiket yang mereka jual akan mengurangi saldo deposit, sehingga mereka harus mengisi lagi sejumlah uang. Secara sederhana, ini seperti seperti sistem deposit yang dijalankan penjual voucher pulsa.

Hingga sekarang, ada enam agen yang mengajukan diri menjadi agen tiket online. Mengenai harga tiket yang bisa dijual para agen online tadi, hal itu masih dibahas.


(Dari berbagai sumber)