Senin, 21 Juli 2008

TAKENGON: "Negeri di Atas Awan" (2)

Kondisi suhu yang sangat dingin didataran tinggi Tanoh Gayo memaksa masyarakat pendatang untuk beradaptasi dengan cuaca. Sejauh mata memandang, ketika pagi hari masyarakat Gayo selalu memakai sarung yang dililitkan ditubuh mereka untuk melindungi tubuh dari cuaca yang sangat dingin. Suhu yang dingin tak berhenti hanya di pagi hari, bahkan sampai siang hari udara yang sejuk dan dingin masih sangat terasa.

dipaksa untuk melaku Inilah yang kemudian menyebabkan alat transportasikan "evolusi". Nggak mungkin rasanya kalo becak motor yang ada disana harus disamakan bentuknya seperti becak motor di Banda Aceh ato di Medan (Horas Bah!!!). Apalagi kalo dibuat seperti becak di Jogja ato Solo, pasti para penumpang becak akan Masuk Angin.

Kondisi jalan yang juga banyak tanjakan dan kelokan, yang membuat becak harus menggunakan motor jika tidak sudah bisa dipastikan profesi tersebut tidak akan diminati. Jumlah becak di Takengon bisa dikatakan sebuah kelompok mayoritas karena jumlahnya yang sangat buanyak.

Tak perlu takut dan ragu untuk menggunakan becak motor jika anda ingin berkeliling kota Takengon, jauh dekat rata-rata hanya 3000 IDR ini untuk harga setahun yang lalu (2007) sebelum kenaikan harga BBM Juni `08.

Selamat mencoba....
(bersambung)

0 komentar: